Saat Presiden SBY dan jamaah menyolatkan jenazah Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, Jakarta Senin (16/9) (Foto - TwitterSBYudhoyono)
SBY harapkan majelis terus berlanjut ke depan memberikan teladan
JAKARTA,- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ta'ziah ke rumah duka almarhum Habib Munzir mengatakan sering bertemu dengan Habib. Dalam beberapa kali kesempatan Presiden bertemu dan berbicara dengan Pimpinan Majelis Rasulullah itu, seperti saat peringatan Maulid Nabi lalu. Presiden bersama Wakil Presiden Budiono dan sejumlah menteri hadir dan berdoa bersama.
Di rumah duka, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/9), SBYmenyampaikan duka cita dan berpesan agar jamaah terus memberikan teladan bagi rakyat Indonesia, dan juga SBY mengatakan da'wah yang disampaikan oleh Habib Munzir membawa kesejukkan.
SBY hadir bersama Bu Ani Yudhoyono yang mengenakan baju serba hitam. Presiden menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya.
"Saya pribadi mengucapkan belasungkawa dan duka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum diterima dengan tenang dan penuh kemuliaan " ucap Presiden.
Dijelaskan SBY, "Kita kenal beliau nasehatnya yang teduh. Saya beberapa kali bertemu beliau bahkan pada saat menghadiri maulid Nabi saya selalu bersama,"
"Saya harapkan majelis terus berlanjut ke depan memberikan teladan untuk rakyat Indonesia. Semoga kita selalu diberikan lindungan SWT," kata SBY.
Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa yang merupakan Pimpinan Majelis Rasulullah ini menghembuskan nafas terakhir pada hari Minggu (15/) pukul 15.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Jenazahnya di sholatkan di Masjid Al Munawwar Pancoran, Jakarta Selatan dan akan di makamkan di Masjid Attaubah, di samping makam Habib Ahmad bin Alwi Al Haddad (Habib.Kuncung).
Habib Munzir lahir di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 23 Februari 1973. Ia merupakan anak keempat dari 4 bersaudara dari pasangan Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa dan Rahmah binti Hasyim Al-Musawa.
Ayahnya bernama Fuad, lahir di Palembang dan dibesarkan di Mekkah. Setelah lulus pendidikan jurnalistik di New York University, Amerika Serikat, ayahnya kemudian bekerja sebagai seorang wartawan di harian 'Berita Yudha' yang lalu menjadi Berita buana.
Masa kecil Habib Munzir dihabiskan di daerah Cipanas, Jawa barat bersama-sama saudara-saudaranya, Ramzi, Nabiel Al-Musawa, serta Lulu Musawa. Ayahnya meninggal dunia pada tahun 1996 dan dimakamkan di Cipanas, Jawa Barat.
Usai sekolah menengah atas, Habib Munzir mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Kemudian mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur.
Habib Munzir memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur yang di pimpin oleh Habib Naqib bin Muhammad bin Syehk Abu Bakar bin Salim. Beliau banyak menimba ilmu di Ma'had Al Khairat dan di sinilah beliau kenal dengan Habib Umar bin Hafidz yang kemudian diteruskan ke Ma’had Darul Musthafa di Pesantren Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syech Abubakar bin Salim di Tarim Hadhramaut Yaman pada tahun 1994 untuk mendalami bidang syari'ah selama 4 tahun.
Di sana, Habib Munzir mendalami ilmu fiqh, ilmu tafsir Alquran, ilmu hadis, ilmu sejarah, ilmu tauhid, ilmu tasawuf, mahabbaturrasul, ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya. Setamat dari Yaman, Habib Munzir kembali ke Indonesia dan mulai berda'wah.
Ayahnya bernama Fuad, lahir di Palembang dan dibesarkan di Mekkah. Setelah lulus pendidikan jurnalistik di New York University, Amerika Serikat, ayahnya kemudian bekerja sebagai seorang wartawan di harian 'Berita Yudha' yang lalu menjadi Berita buana.
Masa kecil Habib Munzir dihabiskan di daerah Cipanas, Jawa barat bersama-sama saudara-saudaranya, Ramzi, Nabiel Al-Musawa, serta Lulu Musawa. Ayahnya meninggal dunia pada tahun 1996 dan dimakamkan di Cipanas, Jawa Barat.
Usai sekolah menengah atas, Habib Munzir mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri, Jakarta Selatan. Kemudian mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur.
Habib Munzir memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur yang di pimpin oleh Habib Naqib bin Muhammad bin Syehk Abu Bakar bin Salim. Beliau banyak menimba ilmu di Ma'had Al Khairat dan di sinilah beliau kenal dengan Habib Umar bin Hafidz yang kemudian diteruskan ke Ma’had Darul Musthafa di Pesantren Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syech Abubakar bin Salim di Tarim Hadhramaut Yaman pada tahun 1994 untuk mendalami bidang syari'ah selama 4 tahun.
Di sana, Habib Munzir mendalami ilmu fiqh, ilmu tafsir Alquran, ilmu hadis, ilmu sejarah, ilmu tauhid, ilmu tasawuf, mahabbaturrasul, ilmu dakwah, dan ilmu ilmu syariah lainnya. Setamat dari Yaman, Habib Munzir kembali ke Indonesia dan mulai berda'wah.
sumber:http://jaringnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar